SEJARAH KELAHIRAN APKA JAWA BARAT
A. SELAYANG PANDANG, PERAN DAN AKTIVITAS APKA JABAR
Sekitar pertengahan tahun 2002 dibentuk Indag Agro. Hal ini dilatarbelakangi dengan menurunnya harga jual berbagai komoditi agro yang disebabkan karena tata niaga dan sistem distribusi yang tidak terorganisir dengan baik. Diantaranya harga jual bawang yang begitu terpuruk.
Setelah terbentuknya Indag Agro, untuk mencapai visi dan misinya dalam meningkatkan kesejahteraan para petani maka dilaksanakan Lelang agro forward dengan komoditi yang masih terbatas yaitu berbagai macam beras, mangga Indramayu dan bawang merah.
Dengan keberhasilan menyelenggarakan Lelang Agro, maka Lelang Agro menjadi daya tarik bagi produsen, pedagang dan pembeli komoditi agro di Jawa Barat maupun dari Provinsi yang lain. Dan akhirnya para pelaku usaha dari Provinsi lain juga ikut menyelenggarakan lelang agro juga di tempat masing-masing.
Seiring dengan perkembangan lelang agro maka komoditi yang dilelangkan tidak terbatas hanya komoditi hasil pertanian saja, tetapi berkembang ke komoditi yang lain yaitu hasil produksi peternakan, perkebunan, perikanan dan komoditi yang potensial strategis lainnya.
Dalam perkembangannya lelang agro mampu mendorong meningkatnya jiwa kewirausahaan para pengusaha sehingga mampu menjadi pengusaha yang profesional, kuat dan tangguh dalam sektor perdagangan komoditi agro yang ditekuninya guna menghasilkan kesejahteraan dan keterampilan para pelaku usaha komoditi agro.
Dengan dimilikinya keterampilan para pengusaha komoditi agro Jawa Barat hasil binaan Indag Agro, para pelaku tata niaga agro tersebut tidak hanya aktif di dalam lelang agro di Jawa Barat saja akan tetapi berkiprah dan turut serta dalam lelang agro forward dan spot di 19 Provinsi yang lain.
Selain berperan aktif dalam lelang, para pelaku usaha komoditi agro bekerjasama juga dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Operasi Pasar Murah, Operasi Pasar Murah Ramadhan, Operasi Murah Bersubsidi dan ikut menstabilkan harga. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh pelaku usaha komoditi agro di Jawa Barat, maka dipandang perlu dibentuknya satu organisasi profesi sebagai wadah berhimpunnya para pelaku usaha produsen, pedagang dan perantara perdagangan agro.
Atas usulan dan inisiatif dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Provinsi Jawa Barat Bapak Drs. H. Mustopa Jamaludin, Msi dan direstui oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat, yaitu Bapak H.R. Nuriana maka lahirlah Asosiasi Pedagang Komoditi Agro Jawa Barat (APKA JABAR) dan Asosiasi Indutri Kecil Makanan / Minuman (AIKMA ) yang kemudian secara legal atas fasilitasi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Provinsi Jawa Barat Bapak H.Darso Suhanda, pada tanggal 20 Juni Tahun 2006 terdaftar di Notaris yang ditetapkan melalui Akta Notaris Ria Susany, SH di Bandung dengan Nomor: 23/L/RS/VI/2006.
Adapun tokoh para pendiri utama APKA Jawa Barat, antara lain :
1. Ir. Sudrajat Tisna Sasmita, M.Si
2. H. Ahmad Zaini,
3. Tetty Kadi Bawono,
4. H. Edi Sunarto, SE
5. Ir. H. Setra Yuhana,
6. H. Ermaya F. Santosa,
7. Ir. Bambang Wisono, MBA
8. Moch. Kariri, SE
9. Prof. Ir. Maman Haeruman, MSc
10. DR. Ir. Rohadi Tawaf, MS
11. Karen Syarif Tambayong, Phd
12. Ir. Epi Kustiawan, MP
13. Ir. Tatang Sulaeman
14. DR. Syarif Barmawi, SH, MH.
15. Welly Tanuwijaya,
16. Ir. Thomas Darmawan.
17. Ir. H. Dodi Kusdinar,
18. Drs. Agus Efendi,
19. H. Yayan Daryana,
20. R. Sumarjo
21. Iswara F Permana,
22. Yoke Dj Yusuf,
23. Iwan Hermawan.
24. Bambang Supriatna, B.Akt.
25. Diki Ali Rachman.
26. H. Abun Benyamin.
Sejak awal berdirinya sampai sekarang APKA JABAR telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan.
Berikut ini dipaparkan Nama Ketua Umum APKA JABAR dari mulai berdiri tahun 2006 sampai hari ini :
No Periode Nama Ketua APKA JABAR
1 Tahun 2006 - 2009 Ir. Dodi Kusdinar
2 Tahun 2009 - 2012 Yoke Dj. Yusuf
3 Tahun 2012 - 2015 H. A. Nono S Sambas
4 Tahun 2015 -2018 H. A. Nono S Sambas
5. Tahun 2018 - 2021 terpilih kembali H. A. Nono S Sambas
B. V I S I APKA JABAR :
“Membangun Dunia Usaha Perdagangan Komoditi Agro dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan para petani dan pelaku usaha di Jawa Barat dan berperan aktif dalam perdagangan Nasional dan Internasional.”
C. MISI APKA JABAR :
1. Mengembangkan dan meningkatkan Para Anggota Pelaku Usaha Agro serta dengan Sistem Kemitraan dan Tata Niaga yang sehat dan berkesinambungan yang handal dan kuat ;
2. Mengembangkan dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil komoditi agro Jawa Barat di pasar dalam negeri, antar provinsi maupun ekspor ;
3. Membangun dan menggairahkan Pasar Lelang yang independen, maju, adil, jujur, terpercaya, terpadu serta berkesinambungan diminati oleh pembeli dan penjual yang potensial baik dalam maupun luar negeri dengan mekanisme kapastian kualitas, berkuantitas, jadwal pengiriman serta pembayaran yang terjamin tidak terjadi gagal serah maupun gagal bayar ;
4. Saling mengisi dan mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pusat khususnya dalam mengembangkan regulasi Perindustrian dan Perdagangan komoditi agro yang efektif, efisien dan berdaya guna termaju di Indonesia sekaligus sebagai Provinsi penyangga ( partnership ) DKI Jakarta dan Provinsi lainnya.
D. AZAS DAN LANDASAN APKA JABAR:
APKA Provinsi Jawa Barat adalah Asosiasi Pedagang Komoditi Agro yang berazaskan Pancasila, dan Berlandasan pada :
1. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Landasan Konstitusional,
2. Undang Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan,
3.Undang Undang No. 1/1987 tentang Kamar Dagang dan Industri sebagai Landasan Struktural,
4. SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 650/MPP/Kep.10/2004 Tentang Ketentuan Penyelenggaraan Pasal Lelang dengan Penyerahan kemudian (Forward) dan Spot Komoditi Agro,
5. Peraturan Gubernur No. 103 Tahun 2015 Tentang Pengembangan Dunia Usaha di Jawa Barat,
6. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) APKA JABAR.
E. SIFAT DAN FUNGSI APKA JABAR:
Asosiasi ini bersifat Organisasi Independen/Non Politik, bukan Organisasi Pemerintah bergerak dibidang perekonomian, dengan ciri-ciri alamiah tertentu sebagai wadah kebersamaan yang memiliki kesamaan kehendak sebagai penyaluran aspirasi Pedagang yang bergerak dibidang agro serta tidak mencari keuntungan semata, tetapi bersifat kekeluargaan dan gotong royong.
Asosiasi ini berfungsi menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan peningkatan dunia usaha dibidang komoditi agro yang ada di daerah dan perkotaan serta dunia internasional.
F. MAKSUD DAN TUJUAN APKA JABAR :
Mendorong dan berperan serta dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan anggota menjadi pengusaha yang profesional, kuat dan tangguh dalam sektor perdagangan komoditi agro yang ditekuninya guna menghasilkan kesejahteraan dan keterampilan para pedagang agro, baik material maupun spiritual secara adil dan bertanggung jawab ;
Membantu para anggota asosiasi untuk mempromosikan dan mencarikan peluang sekaligus menjadikan ajang bisnis dan investasi dibidang agro bisnis ;
Melindungi dan memperjuangkan para anggota asosiasi dalam transaksi jual beli yang layak dan tataniaga yang mudah terjangkau oleh produsen dan konsumen/pembeli ;
Memperkuat anggota asosiasi dan turut serta menciptakan kestabilan dunia usaha perdagangan agro di Indonesia supaya serasi dan seimbang berkeadilan dan saling menguntungkan ;
Berperan dan turut serta dalam pelaksanaan program pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional maupun daerah dalam rangka terciptanya masyarakat yang adil dan makmur ;
Mengantisipasi dan berperan aktif dalam perkembangan perdagangan pasar bebas.
G. BIDANG USAHA APKA JABAR :
Mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi usaha-usaha dalam arti kata yang luas bagi para anggota asosiasi dan melaksanakan konsolidasi para anggota yang tergabung dalam APKA JABAR ;
Meningkatkan dan membina pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kewirausahaan para anggota asosiasi dan mendorong percepatan proses alih teknologi dalam dunia usaha di Indonesia ;
Bekerjasama dengan Pemerintah dan Organisasi Pengusaha Swasta dalam dan luar negeri dalam rangka pembinaan hubungan yang serasi dalam memecahkan permasalahan umum dibidang perdagangan komoditi agro ;
Mencari sumber produsen/penjual dan konsumen/pembeli yang baik secara material maupun finansial yang dikehendaki oleh pelaku pasar lelang komoditi agro ;
Meningkatkan citra pasar lelang yang bercirikan adanya komoditi agro yang diminati oleh kalangan produsen maupun konsumen/pembeli baik dalam maupun luar negeri ;
Membuka pangsa pasar bersama antar daerah Kabupaten/Kota, antar Pulau/Provinsi dan ekspor serta mencari jaringan pembinaan, alih teknologi informasi, inovasi teknologi dan penerapan peraturan Pemerintah yang berlaku ;
Mengkoordinasikan para anggota asosiasi dalam rangka meningkatkan posisi tawar dalam penyediaan bahan baku, bahan penolong, skema pembiayaan/permodalan dan investasi ;
Dalam jangka panjang berusaha dapat menyediakan tempat pusat distribusi produk agro yang representative dari semua komoditi agro, khususnya yang menjadi andalan dan unggulan dari Provinsi Jawa Barat ;
Para anggota asosiasi diharapkan dapat menembus pasar rakyat dan pusat perbelanjaan, seperti Mall, Department Store maupun Supermarket serta Indogrosir di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar